PROPOSAL SKRIPSI PAI
PROPOSAL SKRIPSI
A. JUDUL
UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN PAI POKOK BAHASAN PUASA MELALUI METODE
PROBLEM POSING SISWA KELAS V SD NEGERI 05 KEJENE
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau
menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi
pelajaran. Orang yang beranggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga
ketika telah mampu menyebutkan kembali secara lisan (verbal) sebagian besar
informasi yang terdapat dalam buku atau yang diajarkan oleh guru.
Disamping itu pula, ada pula sebagian orang yang memandang belajar sebagai
latihan belaka seperti yang tampak pada latihan membaca dan menulis.
Berdasarkan persepsi semacam ini, biasanya bisanya mereka akan merasa cukup
puas bila mereka telah mampu memperlihatkan keterampilan jasmaniah tertentu
walaupun tanpa pengetahuan mengenai arti, hakikat, dan tujuan keterampilan
tersebut.
Muhibbin Syah (1999: 59) mengemukakan bahwa belajar adalah kegiatan yang
berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan
setiap jenis dan jenjang pendidikan. Dalam artian, berhasil atau gagalnya
pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang
dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau
keluarganya sendiri.
Oleh karenanya, pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek,
bentuk, dan manifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik. Kekeliruan
atau ketidaklengkapan persepsi mereka terhadap proses belajar dan hal-hal yang
berkaitan dengannya mungkin akan mengakibatkan kurang bermutunya hasil
pembelajaran yang dicapai oleh peserta didik.
Belajar juga memainkan peran penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok
umat manusia di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat di antara
bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu maju karena belajar. Meskipun dari proses
belajar tersebut selain muncul dampak yang positif juga akan muncul dampak
negatif. Dalam perspektif Islam, belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang
yang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat
kehidupan mereka. Seperti halnya yang dijabarkan dalam Al Qur’an Surat Al
Mujadalah ayat 11:
Artinya: “….Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada orang-orang
yang beriman dan berilmu.”
Pendidikan bagi kehidupan umat manusia di muka bumi merupakan kebutuhan mutlak
yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan mustahil suatu kelompok
manusia dapat berkembang, sejahtera dan bahagia menurut konsep dan pandangan
hidup mereka.
Arifin M. dan Aminudin Rasyad (1992: 1) berpendapat bahwa untuk memajukan
kehidupan mereka itu, pendidikan menjadi sasaran utama yang perlu dikelola
secara sistematis dan konsisten, berdasarkan berbagai pandangan teoritikan dan
praktikal sepanjang waktu sesuai dengan lingkungan kehidupan manusia.
Sedangkan yang dimaksud dengan minat merupakan keinginan, dorongan, atau
pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu tingkah laku. Dalam artian minat adalah
keinginan untuk merubah sesuatu yang tadinya ada menjadi ada, yang tadinya
mampu menjadi mampu, dan yang tadinya tidak mengerti menjadi faham.
Menurut Muhibbin Syah (1999: 35) berpendapat bahwa pendidikan ditinjau dari
sudut psikososial (kejiwaan kemasyarakatan) adalah upaya menumbuhkembangkan
sumber daya manusia melalui proses hubungan interpersonal (hubungan antar
pribadi) yang berlangsung dalam lingkungan masyarakat yang terorganisasi.
Merupakan tugas pokok para pendidik atau guru untuk membangkitkan minat siswa dalam
kegiatan belajar mereka, baik itu belajar yang bersifat formal yaitu proses
belajar yang dilaksanakan di sekolah ataupun informal yaitu proses belajar yang
dilaksanakan di luar sekolah yang sering didapat dari hasil interaksi sosial
yang dilakukan oleh siswa pada lingkungan atau kehgidupan sosialnya.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin mengetahui bagaimana hasil
pembelajaran PAI Pokok Bahasan Puasa melalui metode Problem Possing. Pada
kesempatan kali ini, penulis akan meneliti siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri
05 KejeneKecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan
masalah sebagai berikut:
- Bagaimana
minat belajar siswa dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam?
- Bagaimana
interaksi sosial yang dilakukan siswa di dalam lingkungan sekolah dan di
dalam lingkungan masyarakat?
- Bagaimana
pengaruh minat belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
terhadap interaksi sosial yang dilakukan siswa baik di dalam lingkungan
sekolah maupun di dalam lingkungan masyarakat?
D. TUJUAN PENELITIAN
Pada dasarnya setiap penelitian itu mempunyai tujuan. Oleh karena itu,
penelitian yang dilakukan oleh penulis ini bertujuan untuk mengetahui:
- Realitas
Hasil Pembelajaran PAI Pokok Bahasan Puasa pada kelas V Sekolah Dasar
Negeri 05 KejeneKecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang.
- Realitas
interaksi sosial yang dilakukan oleh siswa baik di dalam lingkungan
sekolah ataupun di dalam lingkungan masyarakat.
- Realitas
pengaruh minat belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
terhadap interaksi sosial yang dilakukan siswa baik di dalam lingkungan
sekolah maupun di dalam lingkungan masyarakat.
E. KERANGKA PEMIKIRAN
Dalam proses belajar-mengajar dibutuhkan komunikasi antara guru dan peserta
didik yang memadukan dua kegiatan, yaitu kegiatan mengajar (usaha guru) dan
kegiatan belajar (usaha murid). Guru perlu mengembangkan pola komunikasi yang
efektif dalam proses belajar mengajar, karena seringkali kegagalan pengajaran
disebabkan oleh lemahnya sistem komunikasi yang terjalin antara guru dengan
pebelajar.
Guru merupakan faktor ekstrinsik yang harus mampu menimbulkan semangat belajar
secara individu dan memberikan arah serta motivasi untuk pencapaian tujuan baik
jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut Samsu Yusuf (1993: 14)
mengemukakan bahwa bila guru menggunakan waktunya di kelas untuk membangkitkan
motivasi siswa, berarti waktu itu telah diinvestasikan kepada hal yang bermakna
bagi masa depan siswa.
Selain sebagai motivator, seorang guru tidak terlepas dari tugasnya untuk
menyampaikan materi pelajaran, hal itu merupakan salah satu kegiatan guru dalam
proses belajar mengajar. Agar dalam proses belajar mengajar tercipta
keberhasilan, maka seorang guru harus bisa membangkitkan minat belajar peserta
ajar (pebelajar).
Pentingnya membangkitkan minat dan keinginan pada proses belajar mengajar
khususnya pada bidang studi Pendidikan Agama Islam tidak dapat dipungkiri,
karena dengan mebangkitkan minat yang terpendam dan menjaganya dalam
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan siswa akan menjadikan siswa itu lebih giat
lagi belajar.
Sejalan dengan itu, Abu Ahmadi (1997: 111) mengemukakan bahwa barang siapa yang
bekerja berdasarkan minat dan motivasi yang kuat, ia tidak akan merasa lelah dan
tidak cepat bosan. Oleh karena itu, guru perlu meningkatkan dan memelihara
memelihara minat belajar siswa dengan tujuan pencapaian keberhasilan pada
proses belajar mengajar yang maksimal.
Selain meningkatkan minat belajar siswa dalam proses belajar mengajar, guru
juga bertugas memperhatikan kegiatan yang di lakukan oleh siswa baik itu yang
dilakukan di dalam lingkungan sekolah ataupun di dalam lingkungan masyarakat.
Karena seorang guru selain bertugas menyampaikan bahan ajaran juga bertugas
sebagai orang tua yang mengasuh, memperhatikan, serta menjaga siswanya.
Interaksi sosial yang dilakukan oleh siswa akan sangat berpengaruh terhadap
prestasi yang akan dicapai olehnya, karena lingkungan sosial sangat berperan
aktif dalam pembentukan karakter seseorang.
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang pasti mengadakan hubungan atau
interaksi dengan orang lain, interaksi tersebut dapat berupa interaksi yang
berlangsung dalam bidang sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan sebagainya.
Oleh karenanya, apabila minat belajar pada siswa itu tinggi serta diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari maka interaksi sosial yang dilakukan oleh siswa
pasti akan baik pula, sebaliknya apabila minat belajar pada siswa itu rendah
sekaligus dalam pengamalan sehari-harinya kurang maka interaksi sosialnya pun
pasti akan tidak sempurna.
Seorang anak yang rajin belajar akan lebih aktif bertanya dan mencari informasi
yang dianggapnya penting dan dibutuhkan dibandingkan dengan anak yang malas.
Dalam pencarian informasi tersebutlah interaksi sosial itu berlangsung.
F. KONDISI OBJEKTIF LOKASI PENELITIAN
Dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi di Sekolah Dasar Negeri 05
Kejene Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang, menurut penulis sekolah ini
lokasinya sangat strategis berada.
Selain itu, pertimbangan penulis menggunakan Sekolah Dasar Negeri 05 Kejene
sebagai lokasi penelitian yakni memudahkan akomodasi dan transpostasi dalam
pengambilan data penelitian, karena jarak rumah penulis dengan lokasi
penelitian lebih kurang 1 km dan hanya memerlukan waktu 15 menit dari rumah
penulis untuk sampai ke lokasi penelitian.
Sekolah Dasar Negeri 05 Kejene berada DI Kecamatan Randudongkal Kabupaten
Pemalang, luas tanah Sekolah Dasar Negeri 05 Kejene II 1.145 m2 dengan memiliki
6 ruang kelas, 1 ruang kantor, 1 ruang kelas ABK, 1 lokal kamar kecil ,1 lokal
ruang tempat ibadah / Mushola, dan 1 lokal rumah dinas penjaga.
G. KAJIAN TEORITIS
1. Minat
- Pengertian
Minat
- Indikator
Minat
2. PAI Sebagai Salah Satu Mata
Pelajaran di Sekolah Dasar
3. Interaksi Sosial
- Pengertian
Interaksi Sosial
- Jenis-jenis
Interaksi Sosial
- Indikator
Interaksi Sosial
4. Hubungan Antara Minat Siswa dalam
Belajar Pendidikan Agama Islam dengan Interaksi Sosial
H. METODE, POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK PENELITIAN
1. Metode
Dalam penelitian ini penulis menggunakan yaitu metode deskriptif yaitu metode
yang diarahkan untuk memecahkan masalah dengan cara memaparkan atau
menggambarkan hasil penelitian apa adanya. Dengan alasan masalah yang akan
diteliti adalah suatu masalah yang sedang berlangsung, yaitu penelitian pada
kegiatan yang diselenggarakan rutin secara akademik.
2. Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto (1992: 102) menyatakan bahhwa pupulasi adalah
keseluruhan objek penelitian. Berdasarkan batasan tadi, maka dapat ditetapkan
bahwa populasi penelitian ini adalah seluruh siswa Sekolah Dasar Negeri Pajajar
II mereka seluruhnya berjumlah 138 orang.
3. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (1992: 104) menyatakan bahwa sampel adalah sebagian
atau wakil populasi yang diteliti. Dalam kaitannya dengan penarikan sampel jika
subjek lebih dari 100 orang maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau
lebih. Maka dari jumlah populasi sebanyak 138 orang diambil untuk dijadikan
sampel yaitu 76 orang. Untuk lebih memudahkan penulis pengambilan sampel ini hanya
dilakukan pada kelas IV, V, dan VI.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik penelitian, adapun
teknik penelitian yang penulis digunakan dalam penelitian ini yaitu
diantaranya:
- Angket.
Angket merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar
pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh objek penelitian. Sebab
angket menurut Suharsimi Arikunto (1992: 124) adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari tanggapan siswa
dan merupakan laporan tentang hal yang diketahuinya. Dengan demikian
angket itu bisa berupa pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan.
Pelaksanaannya dengan cara menyandarkan suatu daftar pertanyaan dan
jawaban kepada sejumlah siswa untuk mendapatkan tanggapan mengenai minat
siswa dalam belajar khususnya bidang studi Pendidikan Agama Islam yang
hubungannya dengan interaksi sosial mereka.
- Observasi.
Observasi yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan
disertai penelitian secara sistematis terhadap fenomena yang diselidiki.
Teknik ini dimaksudkan untuk mendekati kenyataan praktis yang berlangsung
di lokasi penelitian, karena itu teknik ini akan diarahkan untuk melihat
gambaran umum lokasi penelitian. Selain itu akan diteliti pula berbagai
masalah yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini.
- Studi
Kepustakaan. Studi kepustakaan ini digunakan sebagai data pelengkap primer
untuk memperoleh pembendaharaan kerangka pemikiran dengan cara mengutif
langsung atau menyimpulkan langsung dari buku yang berkaitan dengan judul
proposal ini.
5 Teknik Analisis Data
Setelah data tentang minat siswa dalam belajar bidang studi Pendidikan Agama
Islam serta data tentang interaksi sosial di masyarakat telah terkumpul, maka
akan diadakan analisis data. Sehubungan dengan penelitian ini melibatkan dua
variabel, sehingga penyusun mengadakan analisis data secara logika serta
mengadakan analisa dengan menggunakan pendekatan statistik dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
rxy : angka indeks korelasi antara variabel X dan variabel Y : jumlah dari
hasil perkalian antara deviasi dari sekor-sekor variabel X (yaitu: x) dan
deviasi dari sekor-sekor variabel Y (yaitu: y)
SDx : deviasi standar dari variabel X
SDy : deviasi standar dari variabel Y
N : number of chase
DAFTAR PUSTAKA
- Ahmadi,
Abu. dkk. (1997). Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam, Bumi Aksara,
Jakarta.
- Arikunto,
Suharsimi. (1992). Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
- Departem
Agama RI. (1989). Al Qur’an dan Terjemah, Gema Risalah, Bandung.
- M,
Arifin, dan Rasyad, Aminudin. (1992). Dasar-dasar Kependidikan, Direktorat
Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Jakarta.
- Syah,
Muhibbin. (1999). Psikologi Belajar, PT. Logos Wacana Ilmu, Jakarta.
- Yusuf,
Syamsu. (1993). Dasar-dasar Pembinaan Kemampuan PBM, CV. Andira, Band
Tidak ada komentar:
Posting Komentar